Sabtu, 10 Agustus 2024

Mulai dari Diri Modul 1.4 Budaya Positif Program Guru Penggerak



Untuk memulai pembelajaran di modul budaya positif ini, marilah melakukan pengamatan, dan berefleksi dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: 

1. Apa pentingnya menciptakan suasana positif di lingkungan Anda? 
Pentingnya menciptakan suasana positif di lingkungan saya diantaranya karena sekolah merupakan rumah kedua bagi peserta didik dimana sebagian besar waktu dilalui di sekolah. Selain itu sekolah juga merupakan tempat peserta didik mengembangkan diri baik akademik maupun non akademik, untuk meraih cita-cita yang diinginkannya. Di sisi lain selama di sekolah peserta didik juga membutuhkan perasaan aman, dihargai, dan diterima oleh guru dan temannya bahkan yang tidak ia dapatkan di tempat lain. Oleh karena itu peserta didik akan betah di sekolah dan dapat belajar lebih baik ketika mereka memiliki persepsi yang positif terhadap guru, teman, maupun sekolahnya. Sehingga perlu usaha bersama dan saling mendukung untuk menciptakan suasana positif yang mendukung tumbuh kembang karakter baik peserta didik terutama di lingkungan sekolah. 

2. Sebagai seorang pendidik dan/atau pimpinan sekolah, bagaimana Anda dapat menciptakan suasana positif di lingkungan Anda selama ini? 
Sebagai seorang pendidik upaya untuk menciptakan positif di lingkungan sekolah telah saya laksanakan terutama pada peserta didik di kelas saya. Beberapa yang telah saya lakukan diantaranya membangun komunikasi yang baik dan efektif dalam berinteraksi dengan peserta didik, selalu menyapa peserta didik baik di dalam kelas maupun diluar kelas, selalu memotivasi kepada peserta didik untuk dapat melaksanakan pembelajaran dengan baik, memahami kesulitan peserta didik dalam belajar, menerapkan berbagai macam metode pembalajaran. Selain itu saya juga membangun hubungan yang baik dengan guru sejawat dan tenaga kependidikan lainnya dengan saling menghormati dan menghargai perbedaan, mencari solusi dari permasalahan dengan cara musyawarah mufakat. Dengan begitu suasana positif di lingkungan sekolah akan terwujud sehingga akan mendukung seluruh warga sekolah untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya tanpa ada kekhawatiran dan ganguan lainnya. 

3. Apakah hubungan antara menciptakan suasana yang positif dengan proses pembelajaran yang berpihak pada murid? 
Ketika di sekolah peserta didik merasa aman, dihargai, dan didukung maka mereka akan lebih termotivasi untuk belajar. Suasana yang positif tersebut juga dapat meningkatkan kepercayaan diri peserta didik yang pada akhirnya mereka berani bertanya, berpartisipasi aktif, dan mengambil risiko dalam pembelajaran. Dengan begitu proses pembelajaran akan sesuai dengan kebutuhan peserta didik, sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zamannya. Selain itu pembelajaran berpihak pada peserta didik juga tercermin pada keterlibatan aktif mereka. Dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengeksplorasi ide-ide, menciptakan suasana positif, guru juga dapat meningkatkan keaktifan dan pemahaman terhadap materi pelajaran. 

4. Bagaimana penerapan disiplin saat ini di sekolah Anda, apakah sudah diterapkan dengan efektif, bila belum, apa yang menurut Anda masih perlu diperbaiki dan dikembangkan?
Penerapan disiplin di sekolah saya sudah dilaksanakan namun belum maksimal dimana masalah utamanya adalah konsistensi. Peraturan sudah dipasang di setiap kelas, namun terkadang jika terdapat pelanggaran ada pembiaran dari guru. Jika pelanggaran yang dilakukan agak berat hukuman yang diberikan cenderung merugikan peserta didik. Menurut saya, hal yang perlu diperbaiki diantaranya bahwa peraturan seharusnya di buat bersama dengan seluruh elemen sekolah dan di sosialisasikan dengan orangtua murid, komite dan seluruh pihak, dimana harus ada kesinambungan dalam menegakan peraturan serta adanya rasa saling mengingatkan antara warga sekolah. Selain itu keterlibatan peserta didik secara langsung dalam pencegahan dan penanganan pelanggaran sangat diperlukan, misalkan peserta didik menjadi penegak kedisiplinan bagi teman-temannya. 

5. Selanjutnya Anda dapat melakukan pengamatan dan refleksi terhadap bagaimana kita dapat menciptakan sebuah budaya positif, dengan melakukan serangkaian kegiatan di bawah ini : Sediakan waktu khusus, pejamkan mata, dibantu musik instrumental yang sesuai, kemudian bayangkan sekolah impian Anda. Ingat kembali gambaran sekolah impian yang Anda tulis saat mempelajari modul 1.3. Bagaimana suasana sekolahnya? Bagaimana sikap gurunya? Bagaimana tutur kata guru? Bagaimana guru bersikap kepada murid-muridnya? Bagaimana sikap murid-muridnya, bagaimana mereka saling berinteraksi, terhadap Anda, sebagai pimpinan sekolah dan terhadap guru-guru yang lain? Untuk mewujudkan sekolah impian tersebut, bila Anda adalah seorang pemimpin di sekolah Anda, bagaimana Anda akan menciptakan sebuah lingkungan yang positif di sekolah Anda? Apa strategi yang akan Anda pilih? Bagaimana Anda akan menerapkan disiplin positif, apa yang perlu kita lakukan terlebih dahulu? Tentunya, salah satu hal yang paling penting adalah kita perlu menghilangkan rasa takut dalam diri murid-murid sehingga mereka merasa aman dan nyaman berada di sekolah, dan bahwa membuat kesalahan adalah suatu proses pembelajaran itu sendiri. Hanya dengan demikian, semua murid dapat belajar dengan rasa tenang, tanpa tekanan dan nyaman. 

Sekolah yang saya impikan adalah Sekolah yang selalu memfasilitasi untuk mengkondisikan lingkungan belajar yang menumbuhkembangkan karakter positif, dalam pembelajaran murid dapat saling bekerjasama menumbuhkan ketergantungan positif, adanya jiwa kepemimpinan dalam diri siswa sehingga mewujudkan kemandirian dalam belajar dan kreativitas. Suasana sekolah yang kondusif, aman, dan nyaman untuk melaksanakan proses pembelajaran. 
Guru memposisikan diri sebagai fasilitator pembelajaran yang menyiapkan sarana dan prasarana untuk pembelajaran sekaligus sebagai pembimbing untuk menuntun murid sesuai dengan nilai-nilai kebenaran dan agama. Guru juga berperan sebagai pamong untuk menuntun peserta didik agar berkarakter pelajar Pancasila. Sekolah melakukan pembiasaan untuk menumbuhkembangkan karakter positif dan guru sebagai role model dalam pembiasaan tersebut. Dengan harapan peserta didik akan mempunyai karakter pelajar Pancasila yang tertanam kuat dalam jiwa mereka sehingga tidak akan pernah terkikis dengan pengaruh dari luar. Peserta didik yang mampu berinteraksi secara baik, sopan, dan santun terhadap teman, guru, tenaga kependidikan, kepala sekolah, dan masyarakat lainnya. Menciptakan lingkungan yang positif di sekolah adalah langkah penting untuk mendukung pembelajaran yang efektif dan menumbuhkembangan karakter peserta didik. 
Berikut beberapa strategi yang saya pilih untuk menciptakan lingkungan yang positif di sekolah, yaitu : 
1. Membangun komunikasi yang baik dengan seluruh warga sekolah dan masyarakat sekitar agar semua pihak merasa nyaman menyampaikan pendapat. 
2. Melibatkan seluruh warga sekolah dalam penyusunan peraturan sekolah misalkan melalui kesepakatan kelas. 
3. Menciptakan suasana kelas yang aman, nyaman, teratur, dan mendukung peserta didik untuk belajar. 
4. Memberikan umpan balik positif secara teratur kepada siswa dan guru untuk meningkatkan motivasi. 
5. Fokus pada penguatan positif seperti mengadakan program penghargaan untuk prestasi akademik, non-akademik, dan perilaku positif baik untuk peserta didik, guru, maupun tenaga kependidikan. 
6. Menyediakan berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang menarik minat dan menumbuhkembangkan karakter positif peserta didik. 
7. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk aktif dalam organisasi siswa dan mengambil peran kepemimpinan. 
8. Menerapkan metode pembelajaran yang aktif dan menyenangkan, seperti proyek kelompok, diskusi, dan pembelajaran berbasis masalah. 
9. Menerapkan program anti-bullying dan memberikan konsekuensi yang tegas bagi pelaku bullying. 

Sebelum menerapkan disiplin positif, ada beberapa hal yang perlu dilakukan terlebih dahulu: 
1. Seluruh warga sekolah termasuk orang tua perlu memahami konsep disiplin positif, yaitu disiplin positif bukan hanya tentang hukuman, tetapi lebih pada mengajarkan peserta didik bertanggung jawab atas tindakan mereka dan membantu mereka belajar dari kesalahan. 
2. Membangun hubungan yang kuat antara guru dan siswa, serta antara siswa dan teman sebaya sehingga akan memudahkan penerapan disiplin positif. 
3. Aturan sekolah harus dibuat secara bersama-sama dengan melibatkan siswa dan disosialisasikan dengan baik. 
 4. Konsisten dalam penerapan aturan yang telah disepakati bersama sekaligus dalam memberikan konsekuensi atas pelanggaran aturan. 

6.Apa saja harapan-harapan yang ingin Anda lihat berkembang pada diri Anda, sebagai seorang pemimpin pembelajaran yang memiliki pengaruh pada warga sekolah, terutama murid-murid Anda setelah mempelajari modul ini? 
Saya memimpikan menjadi seorang pemimpin pembelajaran yang berpihak pada murid, mandiri, reflektf, inovatif, inspiratif, kolaboratif, dan komunikatif serta dapat memberikan teladan bagi peserta didik dan rekan guru. Selain itu saya juga berharap dapat menjadikan siawa-siswa saya menjadi pribadi yang memiliki budi pekerti yang luhur, kepedulian budaya dan sosial, serta cinta lingkungan. 

7. Apa saja harapan-harapan yang ingin Anda lihat berkembang pada murid-murid Anda setelah mempelajari modul ini? 
Harapan saya peserta didik mempunyai budi pekerti yang luhur, berpengetahuan dan keterampilam yang dibutuhkan di masa depan, serta memiliki budaya disiplin positif yang tumbuh dari dalam diri bukan karena motivasi eksternal. Selain itu mereka dapat membangun seluruh jaringan komunikasi dengan siapapun, lebih terbuka dan transparan, mereka dapat menciptakan kebersamaan dan rasa saling memiliki yang tinggi terhadap praktik baik yang mereka dapat, sehingga tercipta solidaritas dan rasa kekeluargaan yang tinggi. Jika melakukan kesalahan akan segera dapat diperbaiki, dapat beradaptasi dengan baik terhadap perkembangan IPTEK. 

8.Apa saja kegiatan, materi, manfaat yang Anda harapkan ada dalam modul ini? 
Saya berharap kegiatan dalam modul ini memberikan berbagai praktik baik/ contoh nyata penerapan disiplin positif yang efektif, efisien, dan dapat diterapka di sekolah. Saya berharap setelah mempelajari materi dalam modul ini, maka saya dapat mengimplementasikannya di sekolah secara berkesinambungan dan berkelanjutan.

Demikian kegiatan refleksi dari tahap Mulai dari Diri Modul 1.4 Budaya Positif. Semoga bermanfaat dan saya ucapkan terimakasih.

Jumat, 29 Maret 2024

LEMBAR JAWAB PELATIHAN MANDIRI PMM TOPIK LITERASI

 

Topik Literasi: Meningkatkan Kompetensi Murid

 

Modul 1. Memahami Literasi

Latihan 1.1

1.   Dalam rapor pendidikan kita dapat melihat kemampuan literasi satuan pendidikan kita.

Pernyataan di atas adalah

Salah

benar

2.   Terdapat … jenjang kemampuan literasi di rapor pendidikan.

2

3

4

5

 

Refleksi

Pemahaman baru apa yang anda dapatkan setelah mempelajari materi ini?

 

Literasi tidak sekedar membaca dan menulis dalam Bahasa Indonesia saja, namun literasi adalah kemampuan peserta didik dalam memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks untuk menyelesaikan masalah dan mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia agar dapat berkontribusi secara produktif di masyarakat.

Dalam rapor pendidikan, terdapat empat jenjang kemampuan literasi, yaitu :

1.     Perlu intervensi

2.     Dasar

3.     Cakap

4.     Mahir

 

 

Latihan 1.2

1.   Pilihlah satu pernyataan yang benar!

Pengembangan literasi merupakan tanggung jawab guru kelas bawah

Pengembangan literasi merupakan tanggung jawab guru mata pelajaran Bahasa Indonesia

Pengembangan literasi merupakan tanggung jawab kepala sekolah saja

Pengembangan literasi merupakan tanggung jawab seluruh guru

 

2. Literasi itu hanya bisa dikuatkan di mata pelajaran bahasa indonesia.

Pernyataan di atas adalah...

Benar

Salah

 

 

 

 

Refleksi

Setelah mempelajari materi ini, bagian manakah yang menggugah Anda? Jelaskan!

 

Literasi sangat berguna untuk meningkatkan kompetensi semua mata pelajaran. Karena literasi merupakan kemampuan dasar untuk mempelajari berbagai ilmu pengetahuan. Selain itu penguatan literasi juga berguna untuk memahami pentingnya belajar ilmu pengetahuan. Sehingga penguatan literasi harus dilakukan oleh seluruh mata pelajaran tidak hanya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Post test

1.     Ada di manakah jenjang kemampuan literasi di rapor pendidikan sesuai deskripsi di atas?

Dasar

Perlu intervensi khusus

Cakap

Mahir

2.     Jika kemampuan peserta didik jauh di bawah kompetensi minimum, maka guru mengadakan kegiatan membaca atau menulis yang dikemas semenarik mungkin agar peserta didik lebih siap dan tertarik untuk mengembangkan kemampuan literasinya.

Pernyataan di atas adalah...

Benar

Salah

3.     Berikut ini yang bukan merupakan jenjang kemampuan literasi satuan pendidikan, yaitu…

Tepat di Kompetensi Minimum

Jauh di Bawah Kompetensi Minimum

Di Bawah Kompetensi Minimum

Di Atas Kompetensi Minimum

4.     Pak Amar merupakan guru PJOK beliau kesulitan saat diminta oleh kepala sekolah untuk mendesain pembelajaran yang berbasis literasi dalam pembelajaran. Dibawah ini manakah pernyataan yang tepat untuk membantu pak Amar menyelesaikan permasalahan tersebut?

Pak Amar belajar bersama guru kelas untuk menguatkan kemampuan literasi peserta didik

Pak Amar mengajak peserta didik belajar di lapangan agar tidak dilihat kepala sekolah

Pak Amar mengabaikan perintah kepala sekolah

Pak Amar menyuruh guru kelas untuk menugaskan peserta didik membaca lebih banyak di kelas

5.     Tindak lanjut apa yang tepat untuk memaknai hasil rapor satuan pendidikan?

Guru berkolaborasi dan berdiskusi akan kegiatan literasi inspiratif apa yang dapat dilakukan di mata pelajarannya.

Guru mata pelajaran matematika saja yang berperan untuk meningkatkan kemampuan literasi

Semua Benar

Semua Salah

6.     Jika Ibu dan Bapak adalah guru mata pelajaran Antropologi, maka penguatan literasi bukan menjadi hal wajib untuk dilakukan.

Pernyataan di atas adalah..

Benar

Salah

7.     Sebagai guru IPAS, Bu Aini tidak perlu lagi untuk mengajarkan literasi, karena itu merupakan tugas guru Bahasa Indonesia.

Pernyataan di atas adalah....

Benar

Salah

 

Modul 2 Kompetensi Literasi dalam Rapor Pendidikan

 

Latihan 2.1

 

1.   Kompetensi literasi peserta didik paling dasar adalah...

Mengakses dan menemukan isi teks

Menginterpretasi isi teks

Mengevaluasi isi teks

Merefleksi isi teks

 

Refleksi

Ceritakan pengalaman Anda membantu peserta didik dalam menguatkan kompetensi literasi mereka!

 

Setiap pembelajaran matematika yang saya ampu, saya meminta peserta didik untuk membaca materi yang ada dalam buku paket maupun sumber internet. Bagi beberapa peserta didik yang masih kesulitan membaca, saya minta untuk mengulang dengan pelan dan saya dampingi secara individual.

 

Latihan 2.2

1.   Manakah yang merupakan kompetensi literasi level 2?

Menemukan informasi tersurat

Mencari informasi yang relevan

Menginterpretasi dan memahami teks

Merefleksi dan mengevaluasi teks

 

Refleksi

Apa yang Anda lakukan saat tidak mengerti teks yang Anda baca?

Strategi yang saya lakukan saat tidak mengerti teks, antara lain:

1.  Mengulang membaca teks sehingga lebih mengerti tentang teks tersebut

2.  Mencari artikel yang berhubungan dengan tema/ topik yang sama

3.  Mencari pengertian dari kosakata yang belum diketahui

4.  Mendiskusikan dengan rekan terkait teks yang sedang dipelajari

 

Latihan 2.3

1.   Mengevaluasi dan merefleksikan isi teks merupakan kemampuan murid dalam menganalisis, memprediksi, dan menilai konten, bahasa, dan unsur-unsur dalam teks fiksi dan non fiksi.

Pernyataan di atas adalah...

Benar

Salah

2.   Salah satu cara untuk membantu meningkatkan kompetensi peserta didik dalam mengevaluasi dan merefleksikan isi teks adalah

Memperkenalkan ragam kegiatan

Membuat Jurnal

Memperkenalkan diri

Memperkenalkan penulis

 

Refleksi

Ceritakan pengalaman yang paling berkesan tentang guru semasa sekolah dulu yang Anda yakin mampu meningkatkan kemampuan literasi Anda!

Kegiatan yang sering dilakukan ketika saya sekolah adalah guru meminta kami belajar di perpustakaan untuk mencari sumber bacaan yang sesuai dengan materi yang sedangg kami pelajari.

 

Post Test

1.     Agar peserta didik bisa menemukan informasi dalam teks, maka peserta didik harus menguasai kemampuan.....

Menyusun kalimat

Membaca dengan cepat

Melafalkan kata-kata yang sulit dengan lantang

Memahami makna setiap kata dan kalimat yang ada dalam teks tersebut

2.     Salah satu cara menemukan kata kunci adalah....

Kata-kata di tengah kalimat.

Kata-kata yang ada huruf kapital

Kata-kata yang sering muncul

Semua benar

3.     Apa yang dilakukan pendidik bila ada seorang peserta didik yang berkebutuhan khusus kesulitan saat membaca?

Mendampingi pada proses belajar

Memintanya belajar di perpustakaan

Meminta salah satu peserta didik mendampinginya

Memberi tempat tersendiri di kelas

4.     Berikut pertanyaan yang dapat diajukan sebelum membaca teks:

i. Bagaimana kira-kira akhir cerita dari teks ini?

ii. Apa saja yang hal baru yang kamu pelajari dari teks ini?

iii. Dengan membaca judulnya, kira-kira teks ini bercerita tentang apa ya?

iv. Bagian mana yang paling kamu sukai dari teks ini?

i dan iii

ii dan iii

iii dan iv

ii dan iv

5.     Berikut adalah yang tergolong kemampuan mengevaluasi dan merefleksikan isi teks, kecuali...

Menganalisis teks fiksi dan non fiksi

Memprediksi teks informasional fiksi dan non fiksi

Harus menyampaikan isi teks dalam bentuk percakapan dua orang.

Menginterpretasi teks fiksi dan non fiksi.

6.     Bagaimana jika murid tak bisa mengevaluasi isi teks?

Murid akan menikmati proses belajar

Murid merasa senang

Murid akan tertarik pada isi teks

Murid akan merasa kesulitan menangkap informasi dalam teks

 

Modul 3 Ayo, Perkuat Literasi

Latihan 3.1

1.   Berikut merupakan arti dari teks non fiksi, yaitu...

Teks yang berisikan imajinasi penulis

Teks pada kabar burung

Teks yang berdasarkan fakta dan kenyataan

Teks yang formal

 

Refleksi

Tantangan apa saja yang anda hadapi saat membantu peserta didik meningkatkan kemampuan literasinya?

Peserta didik menjadi bosan dengan kegiatan literasi yang monoton jika tidak ada inovasi-inovasi bentuk kegiatan.

 

Latihan 3.2

1.   Dibawah ini merupakan jenis teks fiksi, kecuali….

Hikayat

Novel

Fabel

Jurnal

2.   Teks fiksi ternyata tidak hanya dapat digunakan untuk pelajaran Bahasa Indonesia saja. Teks non fiksi itu masih relevan untuk mata pelajaran...

Matematika

IPAS

Olahraga

Semua benar

 

Refleksi

Kegiatan literasi apa yang paling Anda gemari saat Anda sekolah dulu?

Ketika sekolah saya sering menghabiskan waktu istirahat di perpustakaan. Saya senang sekali berkeliling membaca judul-judul yang bagus dan menginspirasi. Tema yang sering saya cari antara lain pengembangan diri, psikologi, tknologi, dan cerita fiksi. Tidak lupa sebelum meninggalkan perpustakaan saya pilih salah satuu judul yang paling menarik untuk saya pinjam, saya bawa pulang, dan saya baca di rumah.

 

Post test

1.   Mengapa peserta didik perlu membuat pertanyaan atas teks yang dipelajari?

Melalui bertanya, guru bisa menjawab pertanyaan yang muncul.

Melalui bertanya, guru melakukan refleksi atas proses belajar dirinya

Melalui bertanya, peserta didik bisa dinilai keaktifannya di dalam kelas.

Melalui bertanya, peserta didik bisa mengukur pemahamannya terhadap teks.

2.   Dibawah ini kriteria teks Fiksi sebagai bahan untuk Literasi, adalah

Keterbacaan

Tema dan Isi Cerita

Panjang Cerita

Semua Jawaban Benar

3.   Apakah yang dimaksud dengan teks fiksi?

Rangkaian kata-kata yang berdasarkan kenyataan, dan berisi khayalan.

Rangkaian kata-kata yang berdasarkan kenyataan, dan tidak berisi khayalan.

Rangkaian kata-kata yang tidak berdasarkan kenyataan dan tidak berisi khayalan.

Rangkaian kata-kata yang tidak berdasarkan kenyataan, dan berisi khayalan.

4.   Aktivitas:

1.   Membuat infografis akan sejarah impor dunia

2.   Membuat dummy/pemodelan akan jual beli pasar modern

3.   Riset untuk meneliti proses ekspor impor dari masa ke masa

4.   Membuat poster ajakan membeli barang dari luar negeri

5.   Membuat pertunjukkan/role play terkait kebijakan kenaikan BBM di Indonesia

Dari 5 pilihan aktivitas di atas, pilihalh 2 yang menurut Ibu dan Bapak dapat menguatkan kemampuan literasi di kelas sejarah.

1 dan 2

2 dan 4

1 dan 3

3 dan 5

5.   Pak Domi melakukan aktivitas yang dapat membangun berbagai sasaran literasi. Saat ini ia melihat beberapa referensi, yaitu

Aktivitas:

    1. Membaca nyaring cerita terbuka
    2. Melontar pertanyaan pemantik
    3. Menulis kosa kata sulit
    4. Membaca teks

Sasaran:

A. Menambah wawasan kosa kata

B. Membangun kemampuan menyimak

C. Membangun kemampuan menjawab kontekstual

D. Membangun pemahaman membaca.

Pasangkanlah aktivitas dan sasaran literasi yang sesuai untuk meningkatkan kompetensi literasi peserta didik!

1A, 2B, 3C, 4D

1B, 2C, 3A, 4D

1C, 2D, 3A, 4B

1D, 2A, 3B, 4C

6.   Berikut merupakan jenis teks non fiksi, yaitu..

Biografi

Buku teks sejarah

Jurnal Ilmiah

Semua benar

7.   Berikut merupakan ciri dari teks non fiksi. Kecuali....

Menceritakan kejadian yang pernah terjadi

Berdasarkan data

Bersifat formal dan fleksibel

Bersifat faktual

 

 

Aktivitas Penguatan Literasi di Mata Pelajaran Anda [Guru]

  1. Petakanlah kemampuan dan kebutuhan literasi peserta didik Anda. Disarankan untuk berkonsultasi atau berdiskusi dengan rekan guru lainnya untuk mengetahui kemampuan literasi yang menjadi fokus di tingkat satuan pendidikan.
  2. Rancanglah pembelajaran yang melibatkan kegiatan penguatan literasi, sesuai materi mata pelajaran yang diampu.
  3. Praktikkanlah rencana pembelajaran tersebut.
  4. Mintalah umpan balik/refleksi dari murid secara tertulis dengan menggunakan cara sendiri atau metode level of reflection di Perpustakaan Belajar.
  5. Unggah dokumen, yaitu:

- Dokumentasi berupa foto/paparan/media publikasi rencana pembelajaran (poin 2)

- Dokumentasi berupa foto/paparan/media publikasi kegiatan pembelajaran (poin 3)

- Hasil umpan balik/refleksi dari murid berupa foto dokumen hasil umpan balik/refleksi tersebut (poin 4)

 

 

 

Aktivitas Penguatan Literasi Teks Fiksi dan Non Fiksi [Guru].

  1. Tentukan materi yang ingin Anda ajarkan, sesuai dengan mata pelajaran yang Anda ampu. Ajaklah rekan sejawat untuk berdiskusi (jika diperlukan).
  2. Pilihlah salah satu bahan ajar teks yang akan digunakan untuk menguatkan kemampuan literasi peserta didik, teks fiksi atau teks non fiksi. 
  3. Rancanglah rencana pembelajarannya.
  4. Praktikkanlah rencana pembelajaran tersebut.
  5. Mintalah umpan balik/refleksi dari murid secara tertulis dengan menggunakan cara sendiri atau metode level of reflection di Perpustakaan Belajar.
  6. Unggah dokumen, yaitu:

- Dokumentasi berupa foto/paparan/media publikasi rencana pembelajaran (poin 3)

- Dokumentasi berupa foto/paparan/media publikasi kegiatan pembelajaran (poin 4)

- Hasil umpan balik/refleksi dari murid berupa foto dokumen hasil umpan balik/refleksi tersebut (poin 5)