Resume Kelas Belajar
Menulis Nusantara PGRI Gelombang 28 Pertemuan Ke-11
Tanggal : 1 Februari 2023
Tema : Mengelola Majalah Sekolah
Narasumber : Widya Setianingsih, S.Ag
Moderator : Mutmainah, M.Pd
Suatu kebanggaaan yang
tak ternilai jika sekolah kita bisa memiliki Majalah Sekolah sendiri. Tentu banyak
sekali manfaat yang didapatkan, diantaranya: sebagai media komunikasi, promosi,
publikasi dan wadah kreativitas guru dan siswa. Tapi, apa mungkin sekolah kita
bisa memiliki majalah sendiri ya? Bagaimana caranya? Darimana biayanya? Pada kegiatan
Kelas Belajar Menulis Nusantara PGRI Gelombangg ke-28 pertemuan ke-11 kali ini
mengangkat tema “Mengelola Majalah Sekolah”. Materi disampaikan oleh Ibu Widya
Setianingsih seorang guru di MI Khadijah Malang sekaligus alumni BM 21 yang
telah memiliki satu buku solo berjudul
“Laras Makna Dalam Puisi” dan 30 antologi saat ini juga menjadi pimpinan
redaksi Majalah Kharisma. Motivasi hidup beliau adalah “You Can Do Anything If
You Believe It”.
Majalah menurut KBBI
adalah terbitan berkala
yang isinya meliputi berbagai liputan jurnalistik, pandangan tentang topik
aktual yang patut diketahui pembaca.
Waktu
penerbitannya dibedakan atas majalah bulanan tengah bulanan, mingguan, dan
sebagainya’. Majalah
sekolah adalah majalah yang di
kelola, dibuat, dan
diedarkan di kalangan sekolah. Dari sekolah untuk sekolah.
Banyak orang berpendapat
bahwa membuat majalah sangat sulit dilakukan apalagi di sekolah, karena jelas membutuhkan
keprofesionalan yang tinggi untuk menerbitkan majalah sekolah, tidak bisa
dilakukan ala kadarnya. Menurut Ibu Widya beberapa tantangan dan kendala dalam
membuat majalah sekolah yang beliau alami, antara lain :
1. Sumber
Daya Manusia
Tantangan dalam membuat majalah adalah
sulitnya menyatukan ide dan
gagasan
dari beberapa guru. Solusi yang bisa bisa dilakukan adalah merekrut teman-teman yang memiliki jiwa literasi
dan membentuk susunan redaksi majalah.
2. Sumber
Dana
Sekolah terkadang belum menganggarkan
kegiatan majalah sekolah maka langkah yang bisa dilakukan adalah menyusun
anggaran dan menentukan arah sumber dana.
3. Dukungan
Sekolah
Jika dukungan sekolah kurang dirasakan
langkah yang bisa dilakukan adalah membuat
proposal meliputi latar belakang, tujuan, susunan redaksi, anggaran dana dan
seterusnya
4. Dukungan
Masyarakat
Melakukan
sosialisasi pada wali murid tentang rencana
pembuatan majalah dan pembiayaannya atau mencari sponsor dan rekanan
yang mendukung bisa menjadi pemecahan masalah dalam mengatasi kendala pembuatan
majalah sekolah.
Dengan banyaknya tantangan
dan kendala tersebut tidak dapat dipungkiri bahwa majalah sekolah memberikan banyak
sekali manfaat. Berdasarkan pegalaman narasumber manfaat majalah sekolah, diantaranya
:
1. Sebagai
sarana komunikasi sekolah dengan wali murid, dan siswa
2. Sebagai
media komunikatif sekolah yang berisi berita-berita sekolah, informasi,
pengetahuan, dan hiburan.
3. Wadah
kreativitas guru dan siswa dalam berkarya (menulis, menggambar, dll)
4. Sarana
publikasi sekolah di masyarakat.
5. Menjadi
kebanggaan sekolah dan menambah nilai plus sekolah teruma saat akreditasi.
Gambar Majalah Kharisma MI Khadijah Malang
Berikut contoh susunan redaksi
majalah sekolah Kharisma yang telah dikelola oleh Bu Widya di MI Khadijah
Malang :
1. Penasehat : Yayasan
Tugasnya adalah memberikan segala
pertimbangan terhadap segenap crew tentang majalah sekolah.
2. Penanggung
Jawab : Kepala Sekolah
Tugasnya adalah bertanggung jawab atas
keseluruhan jalannya penerbitan pers, baik ke dalam maupun ke luar. Ia dapat
melimpahkan pertanggungjawabkannya kepada Pemimpin Redaksi sepanjang menyangkut
isi penerbitan (redaksional)
3. Pimpinan
redaksi : Pemimpin redaksi (editor inchief)
Bertanggung jawab terhadap mekanisme dan
aktivitas kerja keredaksian sehari-hari. Ia harus mengawasi isi seluruh rubrik
media massayang dipimpinnya.
4. Editor
: bertanggung jawab swa sunting tulisan, proofreding dan mengedit semua
tulisan.
5. Reporter
: Merupakan prajurit di bagian redaksi, mencari berita lalu membuat dan
menyusunnya.
6. Fotografer
tugasnya mengambil gambar peristiwa atau objek tertentu yang bernilai berita
atau untuk melengkapi tulisan berita yang dibuat wartawan tulis.
7. Layout,
tugasnya mendesain majalah dan tata letaknya agar menjadi tampilan kominukatif
dan menarik untuk disajikan.
8. Bendahara
tugasnya mengatur jalannya sirkulasi keuangan majalah sekolah
Untuk keberhasilan dalam
menerbitkan majalah sekolah, hal-hal yang perlu diperhatikan, antara lain :
1. Buatlah
nama yang unik, menarik, dan diingat.
2. Menentukan
artikel yang akan ditampilkan
3. Mengajukan
ISSBN/ QCRBN
4. Menentukan
bahasa yang dipakai dalam majalah
5. Carilah
tema dari hal yang lagi booming atau ngetrend di lingkungan sekolah dan masyarakat.
6. Cover
dan layout menarik
7. Pembiayaan
8. Pupuk
ilmu secara kontinyu
9. Pupuk
kekompakan tim
Di akhir pemaparan Bu Widya
memberikann kutipan “Siapa yang berhenti berusaha ketika menghadapi kegagalan,
berarti dia telah gagal”
Kegiatan dilanjutkan
dengan sesi tanya jawab, pada kesempatan kali ini 17 pertanyaan dibahas oleh
narasumber, diantaranya yaitu :
P1
Toto Bekasi
Assalamualaikum
Bu Mut yang baik hati,
mohon izin bertanya, dunk.
Di slide 20 ada istilah
ISSBN. Kepanjangannya, apa, Bu?
Jawab :
Mengacu pada
WIKIPEDIA.ISBN (International Standard Book Number) adalah kode
pengidentifikasian buku yang bersifat unik. Informasi tentang judul, penerbit,
dan kelompok penerbit tercakup dalam ISBN. ISBN terdiri dari deretan angka 13
digit, sebagai pemberi identifikasi terhadap satu judul buku yang diterbitkan
oleh penerbit.
Saat ini Isbn diganti
QCRBN, yaitu : QRSBN (QR Code Standard Book Number) adalah Aplikasi
pengidentikasi Buku dengan teknologi terbaru dengan QR Code sebagai pemberi
identifikasi unik secara internasional terhadap satu buku maupun produk seperti
buku yang diterbitkan oleh penerbit. Dengan nama lain kode paten bahwa buku itu
adalah karya kita yg tdk bisa di ambil atau di bajak orang lain
P2
Mengelola Majalah Sekolah
(MS) memang tidak mudah. Betul, diperlukan kemauan kuat. Dan kadang siap apa
saja. jika tulisan terlambat datang, kitalah serepnya. Banyak contohnya untuk
majalah komunitas semacam ini. Yang nulis itu-itu terus. Tetapi sebenarnya
kalau kita punya tabungan naskah, enak. Setidaknya 1,2 penerbitan. Majalah kecilku dulu terbit tiap bulan, jadi
sering keponthal-ponthal.Mbak Widia, majalah Sekolah dengan hard cover apa
tidak mehong. Apakah Ortu tidak berat membayarnya. wajib kan? Terimakasih...
Jawab :
Memang semua itu harus
memiliki seseorang yg menjadi motor suatu organisasi. Yang mendorong,
mengompori crew. Tapi kita tidak perlu bersusah payah menulis sendiri.
Libatkan SISWA kita untuk
ikut serta menulis. Pasti orangtua akan lebih senang anaknya berkarya. Kita
bisa memanage sendiri budget dari majalah kita. Majalah Kharisma terdiri dari
40 hal, dgn 10 hal berwarna. Biaya cetaknya 10 - 11 ribu saja.
Jika ingin lebih menekan
budget kurangi halamannya, bisa hitam putih tdk perlu warna. Apakah orangtua
tdk keberatan??? Tentu tidak jika mereka paham dan mengerti ttg pentingnya
majalah sekolah. Bahkan ikut promosi dan bangga dgn adanya majalah sekolah.
Lebih2 jika foto anaknya terpampang di majalah. Bisa2 satu RT dipamerin semua.
Dari uraian di atas beberapa langkah-langkah yang dapat kita
lakukan untuk membuat dan mengelola majalah sekolah. Halangan dan kendala pasti
banyak untuk mewujudkan majalah sekolah, tetapi setiap masalah pasti ada
solusinya. Terakhir saya ucapkan terimakasih banyak kepada Ibu Widya
Setianingsih, S.Ag atas paparan materi dan tips mengelola majalah sekolah,
semoga menjadi amal jariyah bagi Bu Widya. Amin. Diiringi do’a semoga kita
semua selalu bersemangat untuk menulis setiap hari selama tiga bulan, menghasilkan
karya dan bisa menginspirasi orang banyak. Salam Literasi.
resumenya lengkap
BalasHapus