Resume Kelas Belajar Menulis Nusantara PGRI
Gelombang 28 Pertemuan Ke-28
Tanggal :
13 Maret 2023
Tema :
Teknik Promosi Buku
Narasumber :
Akbar Zainudin, MM, MNE
Moderator :
Sim Chung Wei, S.Pd
Banyak cara yang bisa kita lakukan agar buku
dapat menjangkau lebih banyak pembaca. Terlebih di era digital ini kita dapat dengan
mudah berinteraksi kepada banyak audien. Bagaimana teknik untuk mempertemukan
karya kita dengan pembacanya? Bagaimana teknik marketing dalam mempromosikan
buku? Pada kegiatan KBMN gelombang ke-28 pertemuan ke-28 kali ini kita belajar
“Teknik Promosi Buku", bersama narasumber hebat dengan segudang pengalamannya,
yaitu Bapak Akbar Zainudin, penulis buku Man
Jadda Wajada buku yang sudah cetakan ke-13, beredar 55.000 eksemplar selain
buku Man Jadda Wajada beliau juga telah menulis 15 buku dari tahun 2010 sampai
sekarang. Selama ini beliau membrandingkan diri sebagai motivator dan penulis
buku-buku motivasi. Beliau banyak menulis buku-buku tentang motivasi : motivasi
belajar, motivasi hidup, motivasi kerja, motivasi bisnis, motivasi menulis, dan
juga motivasi agama.
Buku beliau tentang menulis
adalah UKTUB; Panduan Menulis Buku dalam 180 hari . Ini buku panduan menulis
dari A sampai Z yang di dalamnya terdapat 150an alamat penerbit yang bisa
dikirimi naskah, anggota IKAPI. Olah karenanya penulis pemula wajib mempunyai
buku ini. Selain itu buku ini juga menjadi materi pembelajaran DIKLAT MENULIS
yang beliau adakan. Pengalaman beliau yang mempunyai 4 hobi; mengajar, menulis,
jalan-jalan, dan makan dapat dijalankan secara bersamaan. Sebagai trainer,
keempat hal ini bisa beliau lakukan, telah berhasil keliling ke 33 Provinsi di
Indonesia, kurang 1 provinsi lagi, yaitu Papua. Buku terlaris kedua beliau
adalah KETIKA SUKSES BERAWAL DARI PESANTREN. Menjadi laris karena memang disebarkan
bersama pelatihan motivasi untuk para santri dan santriwati seluruh Indonesia. Kalau
di pesantren, materi pelatihan dibuat menjadi dua yaitu seminar motivasi dan
pelatihan menulis buku. Seminar motivasi untuk seluruh santri agar betah di
pesantren, punya impian besar, lebih menghormati guru dan orang tua. Untuk
pelatihan menulis, biasanya penyampaian teorinya tidak terlalu banyak kemudian
dilanjutkan praktik menulis. Hasil tulisan para santri diketik di komputer,
lalu kita jadikan sebagai buku antologi.
Kesempatan kali ini Pak
Akbar berbagi materi tentang Strategi Pemasaran Buku, yang beliau ambil dari
buku saya UKTUB: Panduan Menulis buku dalam 180 hari. Menurut pemaparan beliau promosi adalah cara kita memberikan informasi
tentang produk kepada konsumen agar mereka tertarik dan mau membeli produk
kita. Promosi buku adalah cara kita mengenalkan buku yang kita miliki kepada
audiens kita agar mereka tertarik dan mau membeli. Promosi buku itu penting
karena sebagus apapun buku kita kalau konsumen atau audiens tidak mengetahui
produk kita, maka mereka tidak akan tertarik, apalagi mau membeli buku kita.
Beberapa tujuan dari promosi buku adalah:
- Membuat audiens mengenal (tahu) buku kita.
- Membangkitkan kebutuhan konsumen untuk membeli buku kita. Bagaimana caranya yang tadinya mereka tidak butuh, tetapi setelah kita promosikan menjadi butuh.
- Meyakinkan konsumen untuk membeli buku.
- Mengharapkan konsumen agar mau merekomendasikan buku kita kepada orang lain.
Selanjutnya seorang penulis maupun pennerbit dapat melakukan program promosi. Beberapa program promosi yang bisa dilakukan,
antara lain :
PERTAMA, LAUNCHING BUKU
Lounching adalah program untuk meluncurkan
buku baru. Bisa di aula, masjid, lembaga pendidikan, hotel, di mana saja. Yang
mengadakan bisa penerbit maupun penulis. Yang membiayai launching buku siapa?
Bisa penerbit, bisa penulis. Kita perlu meyakinkan penerbit kalau buku kita
akan laku, karena itulah mereka perlu menyelenggarakan program launching buku. Kalau
di Gramedia, di toko-toko buku mereka ada tempat untuk launching buku. Kita
bisa memanfaatkan tempat ini. Jadi kita promosikan acaranya, tempatnya di toko
buku Gramedia.
Sekarang ini program launching buku semakin
mudah. Dengan adanya Media Sosial, kita bisa melakukan program launching buku
ini bahkan dari rumah. Bisa melalui FB, IG, ataupun Youtube. Buat saja program
LAUNCHING BUKU, live di FB, IG, atau Youtube. Undang kawan-kawan kita. Ajak
mereka berpartisipasi. Launching buku kalau perlu setiap bulan tidak hanya sekali.
KEDUA, BEDAH BUKU
Bedah buku adalah acara diskusi untuk
membedah isi buku kita. Bedah buku ini bisa secara online maupun offline.
Offline artinya kita menyelenggarakan bisa bekerjasama dengan berbagai lembaga.
Lembaga pendidikan, perpustakaan, majlis taklim, masjid, dan sebagainya.
Pokoknya, di semua tempat dan situasi yang memungkinkan, kita tawarkan bedah
buku. Berapapun yang hadir, kita selenggarakan terus menerus. Apalagi sekarang
ini eranya digital. Bukan berapa orang yang hadir yang penting, tetapi direkam
lalu diupload di Medsos acara kita. InsyaAllah akan semakin membuat orang
mengenal kita.
KEEMPAT, MEMBANGUN KOMUNITAS
Komunitas yang kita bangun adalah
komunitas yang kita sesuaikan dengan tema buku kita. Kalau buku kita temanya
motivasi, maka kita tuliskan buku-buku tentang motivasi. Buku tentang guru,
maka bangun komunitas guru. Buku tentang menulis, bangun komunitas menulis.
Buku tentang Ice Breaking, bangun komunitas Ice Breaking. Buku tentang bahasa,
bangun komunitas bahasa.
Komunitas membuat kita lebih dekat
dengan pembaca sehingga memudahkan kita untuk menawarkan mereka dalam membeli
buku. Misalkan komunitas guru, menulis, santri, remaja, bisnis, dan sebagainya.
Semua komunitas itu ada bukunya. beliau share materi-materi yang ada di buku
secara berkala, biasanya seminggu sekali, sehingga anggota komunitasi ini
mendapatkan manfaat. Biasanya saya bentuk di WA Grup. Sesekali seminar melalui
Zoom.
KELIMA, MEMBANGUN JARINGAN RESELLER
Reseller adalah orang-orang yang mau
menjualkan buku kita dan mendapatkan buku dari hasil yang terjual. Kita berikan
20-30 persen komisi dari harga jual. Misalnya harga jual buku kita Rp 100.000,
kita kasih 20-30%, kita berikan materi-materi yang terkait buku kita, sehingga
lebih mudah bagi mereka untuk menjual. Sebagai contoh Dewa Eka Prayoga,
berhasil menjual 10.000 buku hanya dalam waktu 2 minggu melalui reseller ini.
Tentu resellernya saja puluhan ribu, berbagai produk. Kalau kita sudah punya
jaringan reseller, akan memudahkan kita menjual buku.
KEENAM, JUALAN DI MARKETPLACE
Buka toko di marketplace (Lazada,
Shopee, Bukalapak, Tokopedia, dan sebagainya). Membuka toko di marketplace akan
meluaskan promosi dan distribusi kita. Yang penting keberadaan kita dan buku
kita ada. Itulah pentingnya ada di marketplace. Jadi kalau ada orang mencari
judul buku kita, bisa ditemukan.
KETUJUH, MEMANFAATKAN MEDIA SOSIAL untuk
promosi buku.
Manfaatkan sebaik-baiknya followers
dan subscriber dengan memberikan informasi tentang buku. Setiap hari, kita buat
status terkait tema buku yang kita tulis, sehingga orang semakin paham dengan
buku yang kita tulis. Dan jangan setiap hari isinya jualan. Lebih banyak
sharing-sharing, baru selling. Lebih banyak memberikan pengetahuan kepada para
pembaca sehingga mereka merasa ada manfaat menjadi followers kita. Sharing-sharing
apa saja, kalau perlu sesuai dengan kebutuhan mereka. Sehingga setiap hari,
semakin lama akan semakin ada ikatan dengan pembaca. Kalau sudah begitu, akan
memudahkan kita dalam proses memengaruhi pikiran orang dalam membeli buku.
Jadi, pada dasarnya kita ini
memengaruhi orang agar mereka mau menjadikan buku sebagai kebutuhan utama. Dan
memang, membaca akan banyak membuka wawasan, pengetahuan, dan pilihan dalam
mengambil keputusan. Dengan bersama-sama membangun kebutuhan akan membaca, maka
akan memudahkan kita dalam proses menjual buku.
Video tentang materi 7 Cara Promosi
Buku biar jadi best seller dapat dilihat melalui link berikut : https://youtu.be/lZhAixv86wA
Sebagai penutup, Pak Akbar
menyampaikan bahwa sekarang ini sebagai seorang penulis, kita kalau bisa
memiliki beberapa keterampilan yang akan membantu proses penjualan buku.
Pertama, keterampilan berbicara yang
baik di depan umum (public speaking). Agar pada saat kita ada acara ataupun
rekaman di Medsos dan YouTube, menjadi menarik bagi calon pembaca.
Kedua, kemampuan copywriting
(membuat kata menarik untuk promosi dan penjualan). Ini salah satu keterampilan
paling penting untuk menjual pada Abad 21.
Ketiga, pemanfaatan teknologi
informasi. Bagaimana memanfaatkan media sosial seperti YouTube, WA, IG, Facebook,
Zoom, Webex, Google Meet, dan sebagainya. Karena eranya sekarang seperti itu.
Kalau kita bisa memanfaatkan dengan baik, hidup akan lebih mudah.
Kesimpulan materi yang disampaikan
Bapak Akbar merupakan tujuh teknik promosi buku yaitu lounching buku ,
mengadakan bedah buku, mengadakan seminar atau pelatihan, membangun komunitas,
membangun jaringan reseller, berjualan di marketplace, dan memanfaatkan sosial
media. Jangan selalu berpikir jika kita ini penulis pemula, ketika kita sudah
membuat satu tulisan saja yang sudah dipublish meskipun di blog pribadi berarti
tulisan kita telah layak di baca oleh orang lain. Terakhir saya ucapkan
terimakasih banyak kepada Bapak Akbar Zainudin MM. MNE atas paparan materi yang
luar biasa, semoga menjadi amal jariyah untuk beliau. Amin. Tak lupa kita
berdo’a semoga kita semua selalu bersemangat untuk menulis apapun setiap hari
dan merasakan keajaiban datang, menghasilkan karya dan bisa menginspirasi orang
banyak.
lengkap sekali
BalasHapus