Jumat, 13 Januari 2023

Gali Potensi Ukir Prestasi

Resume Kelas Belajar Menulis Nusantara PGRI Pertemuan Ke-3

Narasumber : Aam Nurhasanah, S.Pd



Pada pertemuan ke-3 Kelas Belajar Menulis Nusantara PGRI Gelombang 28 mengambil tema Gali Potensi Ukir Prestasi. Narasumber pada pertemuan kali ini adalah Ibu Aam Nurhasanah, S.Pd dengan moderator Ibu Arofiah Afifi, S.Pd. Ibu Aam Nurhasanah adalah seorang guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di SMPN Satu Atap 4 Cipanas, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Prestasi beliau sangat luar biasa, sangat produktif dalam menulis, bisa menerbitkan buku hingga 56 buah dalam satu tahun.

Berprestasi adalah dambaan setiap orang. Berprestasi dalam hal ini tidak sekedar prestasi akademik, namun juga prestasi non akademik bahkan prsetasi social sekalipun. Berprestasi adalah sarana untuk menunjukkan keberadaan diri kita. Salah satu cara untuk menunjukkan keberadaan diri kita adalah dengan menulis. Menulis sebuah buku baik antologi maupun solo, dimana foto kita akan terpajang dalam buku tersebut.

Namun untuk penulis pemula banyak sekali kendala untuk memulai menulis tulisan karena takut tulisannya jelek, takut dibuli, tidak percaya diri, takut tulisan tidak sempurna, dan keraguan dalam mempublikasi tulisan sehingga tulisannya hanya disimpan di dalam draf dan membiarkan ide itu menguap hingga berlalu begitu saja. Dan banyak lagi kendala yang dihadapi sehingga satu langkah untuk menulis selalu kandas. Terkadang langkah pertama memang berat, tetapi ketika langkah pertama sudah terlampaui maka langkah selanjutnya akan ringan adanya. Dengan niat yang kuat dan usaha yang konsisten maka menulis bisa menjadi candu, belum bisa tidur kalua belum menulis.

Tidak bisa dipungkiri bahwa tokoh inspiratif dan sirkel yang positif sangat berpengaruh dengan impian kita. Begitupun menulis, sebaiknya kita mempunyai role model tokoh inspiratif sehingga kita akan termotivasi dari seseorang yang telah sukses dalam menulis dengan pencapaian-pencapaiannya. Dengan sirkel positif dalam menulis akan mendorong kita untuk terus menulis karena jika kita tidak menulis kita akan ketinggalan. Cerita sukses orang seperjuangan tentu lebih bermakna daripada oarng yang sudah jauh lebih sukses dari kita.

Begitu banyak alasan untuk malas menulis, maka lebih banyak alasan untuk rajin menulis. Salah satu alasan untuk malas menulis adalah kesibukan. Setiap orang diberi jatah waktu 24 jam tiap hari, tetapi ada sebagian orang yang tidak menghasilkan apapun dan sebagian lagi sangat produktif setiap hari. Pun setiap orang merasa sibuk dengan aktivitas sehari-hari sehingga menjadi alasan untuk mengurungkan niat menulis. Cara membagi waktu terbaik adalah dengan membuat skala priorotas. Mana yang urgent kerjakan lebih dahulu. Beberapa orang merasa akan sangat termotivasi alias kepepet jika mengerjakan tugas di akhir waktu atau deadline, bagi saya tidaklah masalah. Tetapi jangan kemudian tidak produktif, sebaiknya buat deadline setiap hari dan atur deadline kita sendiri. Dengan begitu meskipun kita bekerja deadline namun banyak yang bisa kita kerjakan bukan sekedar menunggu deadline semata.

Tulisan yang bagus bukanlah ilmu pertama yang kita kejar, namun ketika kita bisa menulis setiap hari, insyaAllah keajaiban akan terjadi seperti moto Om Jay yang sering beliau denggungkan. Menulis setiap hari secara mengalir, membaca tulisan orang lain dengan blog walking misalnya, lama kelamaan perbendaharaan kita akan bertambah. Diksi akan semakin bagus, alur tulisanpun juga akan semakin terarah. Jangan berpikir tulisan kita harus sempurna karena itu akan menghambat motivasi menulis kita. Kesuksesan itu butuh berproses, sedikit yang berproses cepat dan sangat banyak yang berproses lama, kesabaran sangat dibutuhkan dalam menggapai kesuksesan. Bahkan terkadang kita harus tutup telinga untuk suara sumbang yang menghambat kesuksesan kita atau bulian yang datang dari orang-orang terdekat sekalipun.

 

 

8 komentar:

  1. Semangat menulis setiap hari dan bermanfaat bagi orang lain

    BalasHapus
  2. resuenya sangat singat dan menarik

    BalasHapus
  3. Ikatlah ilmu dengan tulisan. Mengambil sudut pandang yang berbeda akan menjadi ciri khas tulisan kita. Semangat teruss ya

    BalasHapus
  4. Mohon maaf bpk / Ibu bagaimana cara kirim resume kok resume saya tidak pernah muncul di group KBMN, heeeeπŸ˜„πŸ˜„πŸ˜„

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kirim ke link tautan blognya pa, share juga di grup

      Hapus
  5. Mantap, terus menulis resume selanjutnya

    BalasHapus