Hasil belajar di DIKLAT ONLINE bersama P4TK Matematika :
Pada penilaian kinerja dan pengembangan keprofesian berkelanjutan guru, guru dituntut untuk dapat membuat karya tulis ilmiah, baik berupa PTK, artikel, maupun buku. Dalam pembuatannya, salah satu komponen penting dalam penyusunan karya ilmiah adalah mencari referensi. Saat ini buku bukan lagi menjadi sumber mencari referensi, internet telah menyediakan banyak sekali informasi daripada buku yang ada di pasaran. Namun, jumlah informasi yang demikian besar ini tidak menjamin akan kebenaran dan akurasinya. Informasi yang digunakan sebagai rujukan dalam penulisan karya ilmiah harus merupakan informasi yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan,yaitu informasi yang diambil dari Internet harus betul-betul dievaluasi sebelum dikutip dan dituliskan dalam daftar pustaka.
Pada penilaian kinerja dan pengembangan keprofesian berkelanjutan guru, guru dituntut untuk dapat membuat karya tulis ilmiah, baik berupa PTK, artikel, maupun buku. Dalam pembuatannya, salah satu komponen penting dalam penyusunan karya ilmiah adalah mencari referensi. Saat ini buku bukan lagi menjadi sumber mencari referensi, internet telah menyediakan banyak sekali informasi daripada buku yang ada di pasaran. Namun, jumlah informasi yang demikian besar ini tidak menjamin akan kebenaran dan akurasinya. Informasi yang digunakan sebagai rujukan dalam penulisan karya ilmiah harus merupakan informasi yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan,yaitu informasi yang diambil dari Internet harus betul-betul dievaluasi sebelum dikutip dan dituliskan dalam daftar pustaka.
A. Cara Mengevaluasi Sumber
Informasi di Internet
Untuk mengevaluasi sumber informasi dari
Internet kita dapat menggunakan beberapa
kriteria untuk menentukan apakah informasi
tersebut layak untuk digunakan atau tidak, antara lain :
1. Otoritas (Authority)
Cara melakukan evaluasi informasi adalah dengan
melihat siapa yang memublikasikan informasi tersebut baik penulis atau lembaga
yang mempublikasikan informasi tersebut.
2. Akurasi (Accuracy)
Untuk beberapa informasi yang penting
dapat dilakukan pengecekan ulang terhadap informasi
sejenis apakah memiliki kesamaan atau
bahkan bertolak belakang. Pengecekan akurasi juga
dapat dilakukan dengan melihat latar
belakang lembaga atau orang yang berada di balik
informasi bersangkutan. Selain itu untuk
melihat akurasi dapat juga dengan melihat dari kualitas informasi . Suatu
informasi yang terlalu banyak salah tentu mengindikasikan bahwa pihak
pemublikasi tidak teliti dan menunjukkan kualitas isinya kemungkinan juga
kurang baik.
3. Objektifitas (Objectivity)
Dalam lingkungan akademis harus dipastikan
bahwa penulis atau pemublikasi informasi adalah pihak yang seobjektif mungkin.
Kita dapat melacak rekam jejak penulis dari karya yang pernah dipublikasikan
apakah pandangannya selama ini cukup objektif.
4. Kekinian (Currency)
Dalam dunia yang serba cepat berubah ini,
informasi harus dipastikan up-to-date. Perlu diperhatikan juga waktu dari
kejadiannya, misalnya untuk riset yang dipublikasikan selain memerhatikan tanggal
publikasi harus juga dilihat waktu dari dilakukannya riset.
5. Cakupan (Coverage)
Kita memiliki kebutuhan untuk mendapatkan
informasi tertentu yang tidak kita ketahui, untuk itu perlu dipastikan bahwa
informasi yang kita peroleh dapat memenuhi kebutuhan itu. Secara umum kita
dapat mengevaluasi cakupan informasi tersebut dari pertanyaan 5W1H (who,
what, when, where, why and how).
B. Menggunakan Google Scholar
Google Scholar merupakan salah satu
layanan dalam Google yang sangat bermanfaat dalam
menyediakan literature ilmiah dari
berbagai disiplin ilmu. Literatur ilmiah sifatnya lebih dapat
dipertanggungjawabkan jika digunakan untuk
referensi penulisan karya tulis ilmiah dibandingkan artikel-artikel lain yang
umumnya belum direview. Google Schoolar dapat dibuka di laman http://scholar.google.com/. Cara mencari
artikel melalui Google Scholar antara lain adalah dengan menuliskan kata kunci,
membatasi tahun terbitan artikel, mengatur pengurutan naskah berdasarkan
tanggal maupun berdasarkan relefansinya dengan kata kunci yang masukkan. Kitapun bisa
memilih untuk menampilkan artikel ilmiah saja atau bahkan termasuk naskah
referensi.
C. Memanfaatkan Fasilitas Sitasi
Setelah kita menemukan naskah yang kita
perlukan, kita dapat menggunkan naskah tersebut
sebagai bahan referensi karta tulis ilmiah
kita. Secara etika dalam penulisan karya ilmiah, bila
kita menggunakan buah pikiran orang lain,
kita diwajibkan mencantumkan referensi kita dalam naskah yang kita buat. Untuk
mencantumkan referensi naskah yang kita ambil dari Google Scholar, terdapat
fasilitas yang sangat membantu, yaitu baris terakhir setiap hasil pencarian
kita, di sana terdapat link cite. Kita tinggal
mengkopi dan menyalin salah satu standar referensi yang tersedia ke dalam
naskah yang kita buat. Untuk hal ini, Google Scholar menyediakan standar
referensi baik Modern Language Association (MLA), American
Psychological Association (APA), maupun Chicago. Selain itu kita bisa
langsung mengimport referensi ke dalam software sitasi yang kita miliki, misalnya
EndNote, RefMan, BibTex, maupun RefWork.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar