Sabtu, 10 Agustus 2024

Mulai dari Diri Modul 1.4 Budaya Positif Program Guru Penggerak



Untuk memulai pembelajaran di modul budaya positif ini, marilah melakukan pengamatan, dan berefleksi dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: 

1. Apa pentingnya menciptakan suasana positif di lingkungan Anda? 
Pentingnya menciptakan suasana positif di lingkungan saya diantaranya karena sekolah merupakan rumah kedua bagi peserta didik dimana sebagian besar waktu dilalui di sekolah. Selain itu sekolah juga merupakan tempat peserta didik mengembangkan diri baik akademik maupun non akademik, untuk meraih cita-cita yang diinginkannya. Di sisi lain selama di sekolah peserta didik juga membutuhkan perasaan aman, dihargai, dan diterima oleh guru dan temannya bahkan yang tidak ia dapatkan di tempat lain. Oleh karena itu peserta didik akan betah di sekolah dan dapat belajar lebih baik ketika mereka memiliki persepsi yang positif terhadap guru, teman, maupun sekolahnya. Sehingga perlu usaha bersama dan saling mendukung untuk menciptakan suasana positif yang mendukung tumbuh kembang karakter baik peserta didik terutama di lingkungan sekolah. 

2. Sebagai seorang pendidik dan/atau pimpinan sekolah, bagaimana Anda dapat menciptakan suasana positif di lingkungan Anda selama ini? 
Sebagai seorang pendidik upaya untuk menciptakan positif di lingkungan sekolah telah saya laksanakan terutama pada peserta didik di kelas saya. Beberapa yang telah saya lakukan diantaranya membangun komunikasi yang baik dan efektif dalam berinteraksi dengan peserta didik, selalu menyapa peserta didik baik di dalam kelas maupun diluar kelas, selalu memotivasi kepada peserta didik untuk dapat melaksanakan pembelajaran dengan baik, memahami kesulitan peserta didik dalam belajar, menerapkan berbagai macam metode pembalajaran. Selain itu saya juga membangun hubungan yang baik dengan guru sejawat dan tenaga kependidikan lainnya dengan saling menghormati dan menghargai perbedaan, mencari solusi dari permasalahan dengan cara musyawarah mufakat. Dengan begitu suasana positif di lingkungan sekolah akan terwujud sehingga akan mendukung seluruh warga sekolah untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya tanpa ada kekhawatiran dan ganguan lainnya. 

3. Apakah hubungan antara menciptakan suasana yang positif dengan proses pembelajaran yang berpihak pada murid? 
Ketika di sekolah peserta didik merasa aman, dihargai, dan didukung maka mereka akan lebih termotivasi untuk belajar. Suasana yang positif tersebut juga dapat meningkatkan kepercayaan diri peserta didik yang pada akhirnya mereka berani bertanya, berpartisipasi aktif, dan mengambil risiko dalam pembelajaran. Dengan begitu proses pembelajaran akan sesuai dengan kebutuhan peserta didik, sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zamannya. Selain itu pembelajaran berpihak pada peserta didik juga tercermin pada keterlibatan aktif mereka. Dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengeksplorasi ide-ide, menciptakan suasana positif, guru juga dapat meningkatkan keaktifan dan pemahaman terhadap materi pelajaran. 

4. Bagaimana penerapan disiplin saat ini di sekolah Anda, apakah sudah diterapkan dengan efektif, bila belum, apa yang menurut Anda masih perlu diperbaiki dan dikembangkan?
Penerapan disiplin di sekolah saya sudah dilaksanakan namun belum maksimal dimana masalah utamanya adalah konsistensi. Peraturan sudah dipasang di setiap kelas, namun terkadang jika terdapat pelanggaran ada pembiaran dari guru. Jika pelanggaran yang dilakukan agak berat hukuman yang diberikan cenderung merugikan peserta didik. Menurut saya, hal yang perlu diperbaiki diantaranya bahwa peraturan seharusnya di buat bersama dengan seluruh elemen sekolah dan di sosialisasikan dengan orangtua murid, komite dan seluruh pihak, dimana harus ada kesinambungan dalam menegakan peraturan serta adanya rasa saling mengingatkan antara warga sekolah. Selain itu keterlibatan peserta didik secara langsung dalam pencegahan dan penanganan pelanggaran sangat diperlukan, misalkan peserta didik menjadi penegak kedisiplinan bagi teman-temannya. 

5. Selanjutnya Anda dapat melakukan pengamatan dan refleksi terhadap bagaimana kita dapat menciptakan sebuah budaya positif, dengan melakukan serangkaian kegiatan di bawah ini : Sediakan waktu khusus, pejamkan mata, dibantu musik instrumental yang sesuai, kemudian bayangkan sekolah impian Anda. Ingat kembali gambaran sekolah impian yang Anda tulis saat mempelajari modul 1.3. Bagaimana suasana sekolahnya? Bagaimana sikap gurunya? Bagaimana tutur kata guru? Bagaimana guru bersikap kepada murid-muridnya? Bagaimana sikap murid-muridnya, bagaimana mereka saling berinteraksi, terhadap Anda, sebagai pimpinan sekolah dan terhadap guru-guru yang lain? Untuk mewujudkan sekolah impian tersebut, bila Anda adalah seorang pemimpin di sekolah Anda, bagaimana Anda akan menciptakan sebuah lingkungan yang positif di sekolah Anda? Apa strategi yang akan Anda pilih? Bagaimana Anda akan menerapkan disiplin positif, apa yang perlu kita lakukan terlebih dahulu? Tentunya, salah satu hal yang paling penting adalah kita perlu menghilangkan rasa takut dalam diri murid-murid sehingga mereka merasa aman dan nyaman berada di sekolah, dan bahwa membuat kesalahan adalah suatu proses pembelajaran itu sendiri. Hanya dengan demikian, semua murid dapat belajar dengan rasa tenang, tanpa tekanan dan nyaman. 

Sekolah yang saya impikan adalah Sekolah yang selalu memfasilitasi untuk mengkondisikan lingkungan belajar yang menumbuhkembangkan karakter positif, dalam pembelajaran murid dapat saling bekerjasama menumbuhkan ketergantungan positif, adanya jiwa kepemimpinan dalam diri siswa sehingga mewujudkan kemandirian dalam belajar dan kreativitas. Suasana sekolah yang kondusif, aman, dan nyaman untuk melaksanakan proses pembelajaran. 
Guru memposisikan diri sebagai fasilitator pembelajaran yang menyiapkan sarana dan prasarana untuk pembelajaran sekaligus sebagai pembimbing untuk menuntun murid sesuai dengan nilai-nilai kebenaran dan agama. Guru juga berperan sebagai pamong untuk menuntun peserta didik agar berkarakter pelajar Pancasila. Sekolah melakukan pembiasaan untuk menumbuhkembangkan karakter positif dan guru sebagai role model dalam pembiasaan tersebut. Dengan harapan peserta didik akan mempunyai karakter pelajar Pancasila yang tertanam kuat dalam jiwa mereka sehingga tidak akan pernah terkikis dengan pengaruh dari luar. Peserta didik yang mampu berinteraksi secara baik, sopan, dan santun terhadap teman, guru, tenaga kependidikan, kepala sekolah, dan masyarakat lainnya. Menciptakan lingkungan yang positif di sekolah adalah langkah penting untuk mendukung pembelajaran yang efektif dan menumbuhkembangan karakter peserta didik. 
Berikut beberapa strategi yang saya pilih untuk menciptakan lingkungan yang positif di sekolah, yaitu : 
1. Membangun komunikasi yang baik dengan seluruh warga sekolah dan masyarakat sekitar agar semua pihak merasa nyaman menyampaikan pendapat. 
2. Melibatkan seluruh warga sekolah dalam penyusunan peraturan sekolah misalkan melalui kesepakatan kelas. 
3. Menciptakan suasana kelas yang aman, nyaman, teratur, dan mendukung peserta didik untuk belajar. 
4. Memberikan umpan balik positif secara teratur kepada siswa dan guru untuk meningkatkan motivasi. 
5. Fokus pada penguatan positif seperti mengadakan program penghargaan untuk prestasi akademik, non-akademik, dan perilaku positif baik untuk peserta didik, guru, maupun tenaga kependidikan. 
6. Menyediakan berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang menarik minat dan menumbuhkembangkan karakter positif peserta didik. 
7. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk aktif dalam organisasi siswa dan mengambil peran kepemimpinan. 
8. Menerapkan metode pembelajaran yang aktif dan menyenangkan, seperti proyek kelompok, diskusi, dan pembelajaran berbasis masalah. 
9. Menerapkan program anti-bullying dan memberikan konsekuensi yang tegas bagi pelaku bullying. 

Sebelum menerapkan disiplin positif, ada beberapa hal yang perlu dilakukan terlebih dahulu: 
1. Seluruh warga sekolah termasuk orang tua perlu memahami konsep disiplin positif, yaitu disiplin positif bukan hanya tentang hukuman, tetapi lebih pada mengajarkan peserta didik bertanggung jawab atas tindakan mereka dan membantu mereka belajar dari kesalahan. 
2. Membangun hubungan yang kuat antara guru dan siswa, serta antara siswa dan teman sebaya sehingga akan memudahkan penerapan disiplin positif. 
3. Aturan sekolah harus dibuat secara bersama-sama dengan melibatkan siswa dan disosialisasikan dengan baik. 
 4. Konsisten dalam penerapan aturan yang telah disepakati bersama sekaligus dalam memberikan konsekuensi atas pelanggaran aturan. 

6.Apa saja harapan-harapan yang ingin Anda lihat berkembang pada diri Anda, sebagai seorang pemimpin pembelajaran yang memiliki pengaruh pada warga sekolah, terutama murid-murid Anda setelah mempelajari modul ini? 
Saya memimpikan menjadi seorang pemimpin pembelajaran yang berpihak pada murid, mandiri, reflektf, inovatif, inspiratif, kolaboratif, dan komunikatif serta dapat memberikan teladan bagi peserta didik dan rekan guru. Selain itu saya juga berharap dapat menjadikan siawa-siswa saya menjadi pribadi yang memiliki budi pekerti yang luhur, kepedulian budaya dan sosial, serta cinta lingkungan. 

7. Apa saja harapan-harapan yang ingin Anda lihat berkembang pada murid-murid Anda setelah mempelajari modul ini? 
Harapan saya peserta didik mempunyai budi pekerti yang luhur, berpengetahuan dan keterampilam yang dibutuhkan di masa depan, serta memiliki budaya disiplin positif yang tumbuh dari dalam diri bukan karena motivasi eksternal. Selain itu mereka dapat membangun seluruh jaringan komunikasi dengan siapapun, lebih terbuka dan transparan, mereka dapat menciptakan kebersamaan dan rasa saling memiliki yang tinggi terhadap praktik baik yang mereka dapat, sehingga tercipta solidaritas dan rasa kekeluargaan yang tinggi. Jika melakukan kesalahan akan segera dapat diperbaiki, dapat beradaptasi dengan baik terhadap perkembangan IPTEK. 

8.Apa saja kegiatan, materi, manfaat yang Anda harapkan ada dalam modul ini? 
Saya berharap kegiatan dalam modul ini memberikan berbagai praktik baik/ contoh nyata penerapan disiplin positif yang efektif, efisien, dan dapat diterapka di sekolah. Saya berharap setelah mempelajari materi dalam modul ini, maka saya dapat mengimplementasikannya di sekolah secara berkesinambungan dan berkelanjutan.

Demikian kegiatan refleksi dari tahap Mulai dari Diri Modul 1.4 Budaya Positif. Semoga bermanfaat dan saya ucapkan terimakasih.