Minggu, 29 Januari 2023

Menumbuhkan Budaya Digital di Sekolah Melalui Program Tech in Person-Google


 

Masa pandemi memaksa kita untuk melakukan pembelajaran jarak jauh. Dengan segala keterbatasan kita harus tetap melakukan proses belajar mengajar yang efektif. Berbagai cara dilakukan oleh guru sesuai dengan kreatifitasnya masing-masing. Kerjasama Kemendikbud dan  Google telah memberikan fasilitas yang luar biasa, yaitu akun belajar.id dengan fitur-fitur premium yang dapat digunakan untuk optimalisasi pembelajaran. Fitur-fitur Google ini dihadirkan untuk menjawab kegelisahan para pendidik mewujudkan pembelajaran efektif dan bermakna.


Pembelajaran pasca pandemi sudah kita lakukan, apakah pembelajaran akan kita lakukan seperti sebelum pandemi? Sepertinya tidak bisa sepenuhnya kita lakukan. Kenapa? Hal yang paling pokok dan sangat terasa adalah peserta didik jelas sudah terbiasa menggunaan smartphone. Dan ketergantungan terhadap smartphone sungguh sangat luar biasa, peserta didik tidak bisa lepas dari smartphone mereka, baik di rumah maupun di sekolah. Ketika sekolah melarang anak membawa hp ke sekolah, maka hal itu tidak akan efektif, anak akan tetap mencuri-curi kesempatan untuk membawa bahkan menggunakan di sekolah.


Jaman sudah berganti pasca pandemi, seharusnya pendidik memahami hal itu, langkah bijaksananya adalah memanfaatkan smartphone yang peserta didik punyai untuk mengoptimalkan pembelajaran. Memenuhi ruang memori hp peserta didik dengan aplikasi yang edukatif. Memperkenalkan konten-konten positif kepada peserta didik sehingga diharapkan hp mereka tidak untuk aplikasi yang unfaedah atau konten-konten negatif yang banyak muncul di layer mereka.


Dengan Google Workspace for Education dan fitur-fitur premiumnya, pembelajaran akan lebih powerfull dan interaktif. Pembelajaran tidak terbatas ruang dan waktu, dunia bisa kita eksplore lebih jauh dan waktu belajar kita bisa lebih panjang dari sekedar pembelajaran di kelas tradisional, bahkan seharusnya ruang kelas adalah ruang diskusi saling bertukar pikiran dan berbagi pengalaman bukan sekedar penyampaian materi apalagi kalau hanya penyampaian materi satu arah. Classroom memudahkan dalam penyampaian materi dengan memfasilitasi banyak gaya belajar, sehingga peserta didik dapat belajar sesuai dengan gaya belajarnya masing-masing. Dengan menggunakan Google Docs menjadikan diskusi dan kolaborasi lebih realtime dan interaktif. Slide membantu membuat tugas presentasi, mengasah komunikasi lebih hidup dan kolaboratif karena semua peserta didik dapat memberikan kontribusi yang maksimal. Pun Google spreadsheet akan membantu dalam mengkomunikasikan tugas dan penilaian yang telah dilakukan. Selain itu penilaian juga akan semakin menarik dengan Google form. Agar pembelajaran tetap dapat dilakukan di luar jam pembelajaran atau tidak adanya tatapmuka dengan guru, dikarenakan guru sedang tugas keluar, peserta didik dapat belajar menggunakan meet atau youtube.



Oleh karena itu, pendidik harus memanfaatkan secara optimal Google Workspace for Education ini untuk pembelajaran tatapmuka di kelas tradisionalnya dengan mengikuti program Tech in Person yang diadakan RefoIndonesia. Program ini merupakan rangkaian kegiatan Google dan Refo sebagai partner Google untuk melatih guru-guru mengoptimalkan akun belajar.id dalam pembelajaran. Sedangkan kegiatan Tech in Person bertujuan untuk memanfaatkan penggunaan teknologi dalam pembelajaran dengan lingkup yang lebih luas yaitu lingkup sekolah, Bersama-sama guru-guru penggerak dalam sekolah untuk menggunakan akun belajar.id sekaligus memanfaatkan sarana sekolah yang mendukung penggunaan TIK di sekolah. Untuk mencapai tujuan tersebut, butuh tim yang akan memulai dan melaksanakan yaitu guru-guru yang mau berkomitmen untuk memajukan sekolah. “Jika kita ingin pergi dekat kita bisa pergi sendiri, namun jika kita ingin pergi jauh kita harus pergi bersama-sama” begitu penuturan Steven Sutantro dalam kegiatan sinkronus Program Tech in Person (28/01/2023).    


Langkah selanjutnya adalah melakukan aktivasi akun belajar.id. Kini sekolah dapat melakukan pengajuan akun secara mandiri oleh admin sekolah, sehingga semua peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan akan memiliki akun belajar.id. Penggunaan akun belajar.id itu lebih aman terutama untuk anak-anak, hal itu terjadi karena akun belajar.id berbeda dengan akun gmail pribadi, diantaranya :

  1. Fitur browser tidak ada iklan dan fokus pada pembelajaran karena akan difilter menggunakan safesearch on.
  2. Fitur Meet dapat nonstop dua minggu tanpa dimatikan.
  3. Fitur Email bebas iklan dan lebih aman.
  4. Fitur Drive dilengkapi dengan drive bersama untuk kolaborasi
  5. Fitur Classroom dilengkapi dengan impor nilai dari Google Form sehingga guru tidak harus input data kembali dari hasil form. Dalam Classroom juga bisa melibatkan orang tua untuk mengontrol pembelajaran siswa.

 

Pemanfaatan akun belajar.id tidak sekedar aktivasi saja, tetapi lanjutkan dengan memulai perubahan bersama guru. Misalkan berkolaborasi dalam drive bersama, menggunakan drive bersama untuk menyelesaikan tugas administrasi sekolah secara bersama-sama. Kemudian melakukan pengelolaan kelas di dalam Google Classroom. Selain melakukan perubahan bersama guru juga harus dilakukan perubahan bersama siswa. Guru membuat classroom dan mempraktikkan bersama siswanya misalnya satu mapel/ kelas untuk satu classroom, membagikan materi dalam classroom, membagikan tugas serta membuat tugas kelompok. Pemanfaatan akun belajar.id bersama dapat dilakukan dengan membuat jadwal pertemuan di Calender, melakukan presentasi dengan Meet, melakukan differensiasi pembelajaran melalui hiper docs, serta membuat media pembelajaran secara bersama-sama.

 

Keberhasilan program ini tidak terletak pada sarana dan prasarana yang dimiliki, tetapi terletak pada kemauan untuk melakukan-take in action. Kendala yang dihadapi jelas banyak sekali tapi hal itu bukan untuk diperdebatkan atau dijadikan alasan untuk tidak berkembang. Mulai dari apa yang kita bisa, mulai dari apa yang kita punya, tidak perlu menunggu semua fasilitas tersedia. Jika kita sudah mulai meniatkan dengan yang baik, maka insyaallah akan dipermudah langkah selanjutnya. Terkadang banyak yang beralasan bahwa laptop sudah tidak support atau lemot. Atas permasalahan tersebut Google menawarkan alternatif penyelesaian masalah, yaitu dengan menginstall Chrome OS Flex. Dengan system operasi berbasis chrome maka computer atau laptop tidka perlu install antivirus, tidak perlu beli/ update OS dan tidak perlu beli software bajakan. Selain itu juga mengurangi biaya perangkat baru, mengurangi biaya pengelolaan perangkat, dan mengurangi biaya lisensi.

Pembelajaran era digital harus kita sambut dengan baik dan persiapan yang matang. Memiliki mindset untuk berkembang, menerima perubahan, dan ikut andil dalam melakukan perubahan. Mempersiapkan kemampuan TIK dan terus belajar hal-hal baru, mempersiapkan peserta didik untuk survive hidup pada masa sepuluh tahun kedepan. Semangat menyambut perubahan terus belajar dan berlatih.

 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar