Rabu, 01 Maret 2023

Cara Mudah Menerbitkan Buku di Penerbit Indi

 


Resume Kelas Belajar Menulis Nusantara PGRI Gelombang 28 Pertemuan Ke-23

Tanggal        : 1 Maret 2023

Tema            : Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indi

Narasumber  : Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd

Moderator    : Nur Dwi Yanti, S.Pd



 

Sudah mempunyai kumpulan puisi, kumpulan cerpen, kumpulan cerita mengesankan, draft buku nonfiksi atau hasil penelitian yang sudah selesai, lalu apa? Tentu saja kita akan mencari penerbit untuk bisa mencetak dan memperbanyak karya kita. Mau di terbitkan di penerbit mayor atau penerbit besar? wajib kita coba… Biasanya pada penerbit mayor lebih selektif dalam memilih karya yang akan di cetak. Tapi jangan berkecil hati, jika merasa karyanya belum siap diterbitkan oleh penerbit mayor, penulis bisa menerbitkan pada penerbit indi atau penerbit kecil yang akan membantu mewujudkan mimpi kita memiliki buku solo sendiri. Bagaimana caranya? Dimana harus menghubungi penerbit ini? Berapa biaya yang harus kita keluarkan? Mari bertanya pada narasumber pertemuan KBMN angkatan 28 pertemuan ke-23 kali ini yaitu Bapak Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd dengan moderator yang hebat Ibu Nur Dwi yanti, S.Pd dalam tema “Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indi”

 

Om Ian adalah panggilan akrab Bapak Brian Prasetyawan, S.Pd adalah guru SDN Sumur Batu 01 Pagi Jakarta. Telah menulis di blog sejak 2009 dan telah menulis 3 buku solo serta 13 buku antologi. Beliau juga merupakan ketua komunitas Cakrawala Blogger Guru Nasional dan relawan pengurus KBMN PGRI . Puluhan tulisannya sudah dimuat di berbagai media cetak. Sebagian besar dimuat di Tabloid Bola, Harian Bola, Tabloid Soccer. Ada juga yang dimuat di Harian Kompas, Kedaulatan Rakyat, Warta Kota, Media Indonesia, dan Majalah Hidup. Untuk mengenal lebih dekat, yo kita meluncur melihat profil narasumber kita malam ini https://www.praszetyawan.com/p/profil.html

 

Menurut Bapak Brian Prasetyawan, S.Pd menerbitkan buku saat ini semakin mudah karena ada penerbit indie. Dahulu ketika penerbit indie belum eksis seperti sekarang, kita hanya tahu bahwa penerbit buku yang ada itu hanya penerbit mayor seperti Gramedia, Grasindo, Erlangga, Elex media, Andi, dll. Penerbit mayor menerapkan seleksi naskah, sehingga belum tentu naskah kita diterima. Memang itu dilakukan agar penerbit mayor mendapat naskah yang benar-benar berkualitas dan diperkirakan akan laku dipasaran. Tahap seleksi naskah menjadi tantangan untuk bisa menembus penerbit mayor. Penulis harus berjuang mencoba mengirim naskah ke beberapa penerbit hingga bisa diterima oleh suatu penerbit mayor. Penolakan naskah menjadi makanan sehari-hari penulis. Ketika naskah diterima pun proses penerbitannya sangat lama.

 

Kini ada penerbit indie yang bisa menjawab rintangan-rintangan tersebut, naskah pasti diterbitkan dan proses penerbitan mudah dan cepat hanya dalam hitungan bulan saja. Untuk penulis pemula yang baru pertama kali akan menerbitkan buku, bisa dicoba mengawali di penerbit indie. Jika bukunya cepat terbit akan menjaga semangat menulis. Akan ada waktunya kita perlu merasa upgrade jika sudah sering menerbitkan di penerbit indie. Tentu kita perlu tantangan lagi dalam menulis. Barulah penerbit mayor tepat untuk penulis yang ingin upgrade. Memang  kalau di penerbit indie, kita perlu keluar biaya-biaya untuk mendapat fasilitas  penerbitan, atau jika ingin cetak ulang. Tapi itu memang konsekuensi dari penerbitan tanpa seleksi, sehingga biaya penerbitan menjadi tanggung jawab penulis untuk mendapat fasilitas penerbitan yang memuaskan.

 

Dari uraian di atas keuntungan menerbitkan buku pada penerbit indi, antara lain :

1.      Tidak ada seleksi naskah, semua jenis naskah akan diterima

2.      Proses penerbitan relatif cepat kurang lebih 1 – 3 bulan

3.      Biaya penerbitan bervariasi tergantung ketentuan dan fasilitas penerbitan

4.      Biaya cetak ulang dan ongkos kirim ditanggung penulis

5.      Penulis menentukan sendiri harga bukunya

6.      Tidak memasarkan buku ke toko buku, tetapi penulis yang harus memasarkan sendiri bukunya jika ingin bukunya laris

 

Sebagai tips dari Bapak Ian, berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan penerbit indie

1.      Biaya penerbitan

2.      Fasilitas penerbitan yang di dapat penulis

3.      Batas maksimal jumlah halaman

4.      Ketentuan dan Biaya cetak ulang

5.      Apakah dapat Master PDF

6.      Jumlah buku yang didapat penulis

 

Pada kesempatan ini Pak Ian akan membantu penulis menghubungkan ke penerbit yang sudah terpercaya dan terjamin kualitasnya sehingga penulis tidak merasa sendirian dalam proses penerbitan buku. Pak Ian akan mendampingi dan menjawab berbagai pertanyaan seputar proses penerbitan. Sehingga penulis pemula merasa tenang bahwa buku pasti akan terbit, salah satunya dapat dilihat pada link berikut :

https://www.praszetyawan.com/2022/10/menerbitkan-buku-dengan-harga.html?m=1

 

Keuntungan dari Penerbit Sleman dalam tautan di atas adalah :  

  1. Biaya terjangkau, tidak perlu sampai jutaan rupiah
  2. Jumlah maksimal halaman sangat banyak yaitu 280 hal A5. Jadi bapak/ibu tidak kena biaya tambahan halaman walaupun bukunya setebal 280 halaman A5.
  3. Penerbit ini menjualkan buku terbitannya di tokopedia dan shopee

 

Pada sesi tanya jawab kali ini, ada 18 pertanyaan yang diulas, berikut cuplikan dua pertanyaan :

 

P2

Rosjida Ambawani - Ciamis

  1. Apa syarat naskah memperoleh ISBN?
  2. Bolehkah buku solo berasal dari resume 20 pertemuan saja?
  3. Untuk buku solo yg berasal dari resume tentunya judul resume beda-beda jadi apa perlu dikelompokkan dulu berdasar yang dekat tema materinya? Dan semua gambar, dll yg ada di setiap resume dimasukkan ke template? Makasih.

 

Jawab :

  1. Harus kita sadari bahwa naskah yang dapat ISBN adalah naskah yang tujuannya diedarkan secara luas bukan untuk intern suatu instansi/lembaga jadi jangan cantumkan nama sekolah atau nama pelatihan.
  2. Boleh
  3. Ini silakan keputusan bapak/ibu masing-masing. Bisa dikelompokkan berdasarkan jenis tema, bisa juga tidak usah dikelompokkan. Untuk gambar sebaiknya dipilah yang penting saja. Karena kalau di penerbit saya, maksimal cantumkan 10 gambar saja

 

P3

Assalamu'alaikum, HR. Utami_Semarang

Mohon penjelasan pada Om Brian, apa maksud mudah dan tanpa revisi, pasti terbit?

  1. Apakah berarti tulisan kita tidak melalui proses editing atau profreading?
  2. Apkah ini yang dimaksud, mengapa Perpusnas menghambat pemberian ISBN, karena mencetaknya cuma sedikit (boleh dikatakan tidak dipublikasikan? 3. Seandainya seperti saya butuhnya bukan hanya 4 (2 utk saya, 2 untuk Perpusnas), tetapi juga akan saya pasarkan pada Mhs. saya, wong memang buku teori? Bagaimana prosedrnya, bayar putus (hanya mencetak sesuai kebutuhan. atau royalti, seandainya itu bisa terus tiap tahun? Terima kasih.

Jawab :

  1. Tulisan tetap melalui editing penerbit, tapi edit ringan saja tidak mendalam. Artinya yang diedit adalah hal-hal yang sangat terlihat secara sekilas.
  2. Harus diakui, betul begitu. Maka kita harus posisikan naskah akan diedarkan secara luas.
  3. Mencetak sesuai kebutuhan. Biaya cetak ibu yang bayar. Silakan ibu tentukan sendiri harga jualnya

Pada akhir pemaparan Bapak Brian menyampaikan pesan agar penulis pemula tidak ragu dalam menerbitkan tulisan menjadi buku. Penerbit indi menerima semua jenis naskah. Untuk memilih penerbit indi, maka penting untuk memahami terlebih dahulu ketentuan-ketentuan dari penerbit jangan sampai ada salah paham atau hambatan di tengah perjalanan. 

Garis besar materi yang disampaikan Bapak Brian Prasetyawan, S.Pd adalah prosedur yang harus diperhatikan dalam memilih penerbit indi agar buku dapat terbit sesuai dengan ekspektasi penulis dan tidak menemui hambatan selama proses cetak. Strategi-strategi yang disampaikan narasumber di atas sangat aplikatif sehingga membuat kita semakin terbimbing untuk menerbitkan buku. Terakhir saya ucapkan terimakasih banyak kepada Bapak Brian Prasetyawan, S.Pd atas paparan materi yang luar biasa, semoga menjadi amal jariyah untuk beliau. Amin. Tak lupa kita berdo’a semoga kita semua selalu bersemangat untuk menulis apapun setiap hari dan merasakan keajaiban datang, menghasilkan karya dan bisa menginspirasi orang banyak.

2 komentar: