Rabu, 22 Februari 2023

Konsep Penulisan Puisi

 


Resume Kelas Belajar Menulis Nusantara PGRI Gelombang 28 Pertemuan Ke-17

Tanggal           : 15 Februari 2023

Tema               : Menulis Puisi

Narasumber     : Dr. Hj. E. Hasanah, M.Pd

Moderator       : Sim Chung Wei, SP

 


 

Menulis puisi itu memang mengasyikkan karena kita dapat mengungkapkan apa yang ada di dalam hati dalam bentuk sebuah tulisan yang bermakna. Menulis puisi juga sebagai luapan emosi pelepas penat dalam diri. Dengan pilihan kata diksi yang indah membuat pembaca ikut hanyut dalam suasana sang pencipta puisi. Kemampuan menulis ada dalam setiap orang namun perlu selalu dikembangkan agar menarik dan enak dibaca. Tak sedikit puisi yang abadi sepanjang masa seperti puisi Chairil Anwar dan sastrawan lainnya. Untuk mengembangkan kemampuan menulis puisi kita perlu mengetahui dterlebih dahulu konsep dalam menulis puisi agar mempermudah alur pembuatan puisi. Pada kegiatan KBMN angkatan ke-28 pertemuan ke-17 kali ini mengambil tema “Menulis Puisi” dengan narasumber Dr. H. E Hasanah, M.Pd memaparkan langkah-langkah membuat puisi yang benar.

 

Ibu Dr. Hj. E Hasanahh atau lebih akrab dipanggil Bunda Hasanah telah berkiprah di dunia pendidikan sebagai guru di MAN Cibadak sejak 1994-2015, pendiri Yayasan Pendidikan Halima AL Azhar (kursus, kober, dan TK Halima Bojonggenteng di tahun 2002 sampai sekarang), sebagai Pengawas Madrasah Aliyah di Kankemenag Sukabumi (2015-sekarang) serta staf pengajar di STAI Kharisma Cicurug. Bunda Hasanah juga merupakan alumni KBMN Gelombang 18 serta berhasil menerbitkan buku 2  solo dan 87 antologi selama pelatihan KBMN. Untuk mengenal lebih dekat mari kita simak profil beliau : https://hasanahhalima.blogspot.com/2023/02/profil-e-hasanah.html.

 

Dalam pemaparan materinya Bunda Hasanah menyampaikan bahwa menurut KBBI puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan baris. Puisi juga diartikan sebagai gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus. Puisi disebut juga sajak. Menurut H.B. Jassin puisi adalah suatu karya sastra yang diucapkan dengan perasaan dan memiliki gagasan atau pikiran serta tanggapan terhadap suatu hal atau kejadian tertentu.

Macam-macam puisi yang populer sampai saat ini, antara lain :

  1. Puisi bebas adalah puisi yang tidak terikat oleh rima dan matra, dan tidak terikat oleh jumlah larik dalam setiap bait, jumlah suku kata dalam setiap larik.
  2. Puisi berpola adalah puisi yang mencakupi jenis sajak yang susunan lariknya berupa bentuk geometris, seperti belah ketupat, jajar genjang, bulat telur, tanda tanya, tanda seru, ataupun bentuk lain.
  3. Puisi dramatik adalah puisi yang memiliki persyaratan dramatik yang menekankan tikaian emosional atau situasi yang tegang.
  4. Puisi lama adalah puisi yang  belum dipengaruhi oleh puisi barat, seperti pantun, gurindam, syair, mantra, dan bidal.
  5. Puisi  mbeling adalah sajak ringan yang tujuannya membebaskan rasa tertekan, gelisah, dan tegang, sajak main-main.

Untuk menulis puisi kita harus mengetahui strukturnya terlebih dahulu, adapun struktur fisik puisi antara lain :

  1. Berbentuk baris-bait
  2. Pemilihan kata (diksi) indah dan memiliki kekuatan makna
  3. Menggunakan majas atau bahasa kias untuk mengungkapkan isi hati penyiar
  4. Persamaan bunyi (rima) di baris/ akhir baris untuk memunculkan keindahan bunyi

 

Dari berbagaii macam puisi tersebut di atas maka puisi dibedakan menjadi 2 yaitu puisi lama dan puisi baru. Puisi lama adalah puisi yang masih terikat oleh aturan-aturan yaitu jumlah kata dalam satu baris, jumlah baris dalam satu bait, persajakan (rima), banyak suku kata di tiap baris. Sedangkan puisi baru adalah puisi yang tidak terikat oelh aturan yang mana bentuknya lebih bebas dari pada puisi lama dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima.

 

Ciri-ciri puisi lama :

  1. Tidak diketahui nama pengarangnya
  2. Penyampaian dari mulut ke mulut yang merupakan sastra lisan
  3. Sangat terikat akan aturan misalnya jumlah baris di tiap bait

Jenis puisi lama :

1.      Matra, yaitu ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib.

Contoh : mantra untuk mengobati orang dari makhluk halus

Sihir lontar pinang lontar

Terletak diujung bumi

Setan buta jembalang buta

Aku sapa tidak berbunyi

 

Pantun adalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b, setiap bait terdiri dari 4 baris, dan tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran, sedangkan 2 baris berikutnya sebagai isi

Contoh : pantun nasihat

Sungguh elok emas permata

Lagi elok intan baiduri

Sungguh elok budi bahasa

Jika dihias akhlak terpuji

 

Seloka adalah pantun yang berikat atau bertautan

Contoh :

Sudah bertemu kasih sayang

Duduk terkurung malam dan siang

Hingga setapak tiada renggang

Tulang sendi habis terguncang

 

Taibun yaitu pantun genap yang setiap barisnya terdiri dari 6, 8, atau 10 baris

Contoh :

Anak orang di padang tarap

Pergi berjalan ke kebun bunga

Hendak ke pekan hari setiap senja

Di sana sirih kami kerekap

Meskipun daunnya berupa

Namun rasanya berlain juga

 

Ciri-ciri puisi baru :

1.      Memiliki bentuk yang rapih dan simetris (sama)

2.      Persajakan akhir yang teratur

3.      Menggunakan pola sajak pantun dan syair walaupun dengan pola yang lain.

4.      Sebagian besar puisi empat seuntai (baris)

Jenis-jenis puisi baru

  1. Balada yaitu puisi berisi kisah/ cerita
  2. Himne adalah puisi pujaan untuk menghormati tuhan, seorang pahlawan, atau tanah air
  3. Ode adalah puisi sanjungan untuk orang yang berjasa. Nada dan gayanya sangat resmi bersifat menyanjung terhadap pribadi tertentu
  4. Epigram yaitu puisi yang berisi tuntunan/ ajaran hidup
  5. Romansa adalah puisi yang berisi luapan cinta kasih
  6. Elegi adalah puisi yang berisi ratap tangis/ kesedihan
  7. Satire yaitu puisi yang berisi sindiran/ kritik

 

Kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, peserta sangat antusias dalam bertanya, beberapa pertanyaan yang bisa ditampilkan, antara lain :

 

P1

Selamat malam Pak Sim.ijim bertanya kepada Bu Hasanah. Endang Ratna Juwita,Bogor. Ijin bertanya:

1.Bagaimana cara menulis puisi yg baik dan benar?

2.Adakah batasan baris puisi seperti pantun?

3.Bagaimana cara mencari istilah atau kata 2 kiasan yang bisa kita pakai untuk membuat puisi agar terdengar lebih tersentuh ? Terima kasih Bapak dan ibu🙏

 

Jawab :

1. Cara menulis yang baik yang sesuai dengan kaidah2 yang disebutkan di atas ya, misalnya memperhatikan diksi, Rima, irama, larik, bait dan lainnya. Sesuai dengan jenisnya

2. Pantun itu jenis puisi lama Bun.

3. Cara mencari istilah/kata kiasan itu ... dengan banyak membaca dan bisa buka kamus diksi.

Mudah2an tidak puas, biar kita sama2 belajar bareng ya🙏

 

P3

Saya -Evridus Mangung- Peserta KBMN 28. Pertanyaaan saya: Dalam struktur fisik puisi (unsur wujud puisi disebutkan salah satu point yaitu tentang diksi. Bagaimana cara untuk memilih kata-kata indah dan memiliki kekuatan makna, bu?

Jawab :

Diksi itu pilihan kata-kata yang akan kita gunakan dalam puisi, hasil pemilihan secara cermat dengan pertimbangan makna, susunan bunyi, ataupun hubungan kata itu dgn kata2 lainnya dalam larik atau bait.

 

P4

Ada tamu bernama Pak Kasim,

Makan bersam adengan rendang,

Selamat malam Koko Sim,

Perkenalkan saya Elok Dewi dari Padang.

 

Hari ini begitu gerah,

Lalu Ayah melepaskan dasi,

Senang belajar bersama bunda E Hasanah,

Jangonya menulis dan berpuisi.

 

Pertanyaannya:

Assalammualiakum Bunda E Hasanah .

Senang belajar bersama bunda. Elok mau bertanya Bun bagaimana langkah kita atau cara kita biar puisi kita penuh dengan diksi dan majas. Elok suka menulis puisi tapi puisinya masih datar Bun mohon krisannya🙏🙏🙏

Daun rambutan

dan daun selasih

Sekian dan terima kasih.

 

Jawab :

Salam, Elok yang pintar berpuisi juga. Sudah berapa buku antologi kita tulis puisi bersama.

Kyknya ini mau nyoba aku nih hi hi hi. Sy coba jawab dech. Jika puisinya ingin penuh diksi dan majas ya itu kumpulkan dulu diksinya bisa buka kamus diksi ya. Perhatikan irama atau bunyi diksinya, kadang aku memilih kata yg sulit dipahami pembaca hi hi hi. Mencari kata dgn mengacu pada sumber terpercaya dan baku, atau diksi yg sering digunakan penyair, terus mengembangkan puisinya.

 

Di akhir materi Bunda Hasanah merasa mengajarkan terbang ke burung atau mengajar renang ke ikan karena para peserta sudah sangat lincah dan cepat dalam membuat puisi. Beliau bahagia, karena yakin akan banyak penulis yang muncul dari kegiatan KBMN. Beliau berharap kegiatan tersebut akan mendongkrak literasi. Literasi negeri akan bangkit.

 

Dari materi dan praktik membuat puisi di atas menjadikan kita lebih peka terhadap instuisi, mengolah kata yang teratur dan indah, serta melengkapi tulisan kita baik fiksi maupun non fiksi. Terakhir saya ucapkan terimakasih banyak kepada Bunda Dr. Hj. E. Hasanah, M.Pd atas paparan materi membuat puisi, serta motivasinya yang luar biasa bagi penulis pemula, semoga menjadi amal jariyah untuk beliau. Amin. Tak lupa kita berdo’a semoga kita semua selalu bersemangat untuk menulis apapun setiap hari dan merasakan keajaiban datang, menghasilkan karya dan bisa menginspirasi orang banyak. Salam Literasi.

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar